KARYA TULIS ILMIAH
TERAPI STROKE BAGI PENDERITA STROKE
Karya Tulis Ilmiah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia Disusun oleh :
Febry Lasanti Purbantantia
P27226010046
JURUSAN FISIOTERAPI
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV FISIOTERAPI
POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
SURAKARTA
2010
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Stroke sudah merupakan kata yang sangat akrab dengan kehidupan kita sehari-hari. Kata yang diartikan sebagai algojo yang sangat ditakuti tanpa diketahui makna sebenarnya. Kita sering mendengar ada kenalan, teman, bahkan keluarga yang terkena stroke. Intensitasnya pun beragam. Ada yang berakibat fatal, ada yang membelenggu korbannya hingga bertahun-tahun sebagai orang cacat. Namun ada pula kasus-kasus yang lebih mujur. Bila dahulu stroke lebih memilih mereka yang berusia lanjut, sekarang ini yang berusia muda pun tidak luput dari serangannya.
Setiap tahun, sekitar 12 dari 100.000 orang di Amerika Serikat mengalami stroke, sehingga penyakit ini tercatat sebagai pembunuh nomor tiga setelah penyakit jantung dan kanker. Di Amerika, tercatat ada sekitar 770.000 pasien stroke, baik yang terkena untuk pertama kalinya maupun yang terkena serangan susulan. Dari segi usia, 72 persen pasien stroke berumur di atas 65 tahun. Hal ini dikarenakan peluang seseorang terkena serangan stroke setelah berusia 55 tahun berlipat ganda pada setiap dasawarsa pertambahan umurnya.
Tingkat penyembuhan stroke masih rendah, sebanyak 15-30 persen pasien akan menderita kelumpuhan atau cacat yang permanen, kehilangan suara atau daya ingat, dan berbagai akibat lainnya. Sekitar 25 persen dari pasien stroke meninggal dalam tahun pertama setelah terserang stroke, dan 14-15 persen mengalami stroke kedua dalam tahun yang sama setelah mengalami stroke pertama.
Salah satu permasalahan yang sering muncul pada penderita stroke adalah masalah keseimbangan tubuh. Keseimbangan merupakan interaksi
dan integrasi yang kompleks sistim sensorik dan musculoskeletal yang diatur di dalam otak sebagai respon terhadap perubahan kondisi internal dan eksternal. Keseimbangan sangat berpengaruh dan merupakan salah satu komponen penting dalam merespon aktivitas sehari-hari.
Pendekatan yang harus dilakukan untuk mengatasi hal tersebut salah satunya adalah dengan metode terapi stroke. Gerakan- gerakan yang dilakukan secara bersama-sama oleh para penderita stroke dengan bimbingan fisioterapis yang dilakukan secara teratur, benar dan berkesinambungan sangat bermanfaat bagi penderita stroke.
Setelah mempertimbangakan hal-hal tersebut di atas, maka penulis berinisiatif untuk membuat karya tulis ilmiah ini yang berjudul “Terapi Stroke bagi Penderita Stroke”.
B. Rumusan Masalah
Pada penelitian ini yang menjadi permasalahannya adalah :
1. Bagaimanakah teknik-teknik terapi stroke?
2. Apakah manfaat yang diperoleh dari terapi stroke bagi penderita stroke?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui teknik-teknik terapi stroke serta manfaat yang diperoleh bagi penderita stroke.
D. Manfaat Penelitian
Pada penelitian ini manfaat yang diharapkan antara lain :
1. Bagi penderita
Sebagai bahan pengetahuan tentang manfaat terapi stroke yang dilakukan secara teratur dan benar bagi penderita stroke.
2. Bagi penulis
Sebagai bahan bagi fisioterapis yang menjadi instruktur terapi stroke mengenai teknik-teknik gerakan yang sesuai bagi penderita stroke.
3. Bagi masyarakat
Memberikan motivasi bagi para penderita stroke dan keluarganya akan manfaat terapi stroke menuju ke arah kemandirian para pasien dalam aktivitas hidupnya.
BAB II
LANDASAN TEORI
- Pengertian Stroke
Stroke atau cidera serebrovaskuler (CVA), adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak. (Brunner dan Suddarth, 2002; 2131)
Menurut pendapat lain stroke merupakan suatu gangguan neurologik lokal yang dapat timbul sekunder dari suatu proses patologis pada pembuluh darah serebral. (Sylvia A. Price, 1995; 964).
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa penyakit stroke adalah suatu gangguan neurologis yang bersifat lokal atau umum yang timbul secara mendadak atau sekunder dari suatu proses patologis pada pembuluh darah serebral yang menyebabkan berhentinya suplai darah ke jaringan otak sehingga fungsi otak menjadi rusak atau hilang.
- Penyebab Stroke
Secara sederhana, stroke terjadi jika aliran darah ke otak terputus. Stoke terjadi melalui dua sebab utama yaitu karena penyumbatan pada pembuluh darah dan oleh karena pembuluh darah ke otak pecah.
1. Penyumbatan pembuluh darah otak (stroke iskemik)
Penyumbatan dapat terjadi karena penumpukan timbunan lemak yang mengandung kolesterol (disebut plak) dalam pembuluh darah besar (arteri karotis), pembulubh darah sedang (arteri serebri) atau pembuluh darah kecil.
2. Pendarahan otak (stroke hemoragik)
Pembuluh darah ke otak bisa pecah karena diakibatkan penyumbatan pada dinding pembuluh darah yang rapuh (aneurisme), mudah menggelembung sehimgga menyebabkan rawan pecah. Hal ini umumnya terjadi pada orang lanjut usia atau karena faktor keturunan (genetis).
Penyebab lain stroke tipe ini adalah akibat kekusutan pembuluh-pembuluh darah atau adanya pembuluh kapiler yang tidak berfungsi dan tidak lentur lagi sehingga menyebabkan mudah pecah.
- Gejala Stroke
Beberapa gejala-gejala stroke antara lain :
- Mati rasa yang mendadak di wajah, lengan, atau kaki dan terutama disalah satu sisi saja, kiri atau kanan.
- Mendadak bingung, atau sulit bicara, atau sulit mengerti.
- Kesulitan penglihatan yang mendadak disalah satu atau kedua mata.
- Mendadak kehilangan keseimbangan atau koordinasi, atau kesulitan berjalan yang biasa dibarengi rasa pusing.
- Sakit kepala yang mendadak tanpa penyebab yang jelas.
- Terapi Pengobatan Stroke
1. Terapi pijat
Merupakan salah satu cara penyembuhan yang paling kuno, pijat sudah digunakan sejak 5000 tahun yang lalu.
Secara umum, pijat digunakan untuk menghasilkan relaksasi, sehingga segala ketegangan bisa dikendurkan dan dieleminasi. Hal tersebut sangat penting dan bermanfaat bagi penderita stroke.
2. Terapi Musik
Musik adalah bahasa universal yang memiliki banyak manfaat. Selain didengarkan ketika bersantai, musik ternyata dapat digunakan untuk perawatan kesehatan seperti mengurangi stres dan kecemasan.
Ahli terapi menggunakan musik atau suara dalam membantu pasien dalam mencapai tujuan terapi, termasuk didalamnya mental, fisik, emosi, sosial, dan spiritual. Penderita stroke yang rajin mendengarkan musik setiap hari, menurut hasil riset, ternyata mengalami peningkatan pada ingatan verbalnya dan memiliki mood yang lebih baik dibandingkan penderita yang tidak menikmati musik.
Temuan lainnya adalah mendengarkan musik pada tahap awal pascastroke dapat meningkatkan pemulihan daya kognitif dan mencegah munculnya perasaan negatif.
Terapi musik yang dilakukan oleh ahli terapi musik dapat membantu meningkatkan gerakan-gerakan tubuh pasien stroke. Terapi musik dilakukan melalui teknik-teknik yang dapat menstimulasi fungsi otak dan bertujuan untuk meningkatkan hasil bagi pasien. Satu teknik yang umum dilakukan adalah stimulasi pendengaran ritmik. yang mengandalkan hubungan antara ritme dan gerakan. Musik dengan tempo yang khusus digunakan untuk menstimulasi gerakan tubuh pasien.
3. Hipnoterapi
Bagi mereka yang mengalami kecacatan baik kelumpuhan karena serangan stroke maupun kecelakaan lalulintas, latihan dengan menggunakan metode hidroterapi di kolam renang sangat mutlak diperlukan untuk membangkitkan kepercayaan diri serta melatih otot-otot yang kaku.
Umumnya mereka yang menggunakan fasilitas hidroterapi selain pasien rawat inap, yang kasusnya mengalami kelumpuhan seperti akibat serangan stroke juga pasien rawat jalan yang tengah menjalani latihan fisioterapi di darat seperti terapi kejutan elektronik dan sebagainya.
4. Terapi AIUEO
Sesuai dengan namanya, terapi AIUEO adalah terapi yang fokus pada perbaikan cara berbicara. Karena banyak pasien stroke kehilangan kemampuan berbicara karena saraf yang terganggu.
Terapi ini sudah banyak diperkenalkan di rumah sakit atau di pusat rehabilitasi stroke di kotakota besar di Indonesia. Diharapkan dengan terapi AIUEO tersebut pasien bisa mendapatkan kembali kemampuan berkomunikasi.
5. Senam Khusus
Stroke adalah penyakit yang mengakibatkan kerusakan saraf yang perlu ditangani dengan serius. Untuk mengembalikan fungsi otot dan saraf yang tidak berfungsi, salah satu cara adalah dengan melakukan senam khusus penderita stroke. Senam ini berfungsi untuk melatih otot yang kaku dengan gerakan-gerakan yang ringan dan tidak menyakitkan bagi penderitanya. Senam khusus untuk pascastroke banyak dijumpai di rumah sakit di kota-kota besar di Indonesia.
6.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
- Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat : RS Moewardi
Waktu :No. |
Jenis Kegiatan | Bulan |
Oktober | November | Desember |
1. | Observasi | X | X | X |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2. | Pengumpulan Data |
|
|
| X | X | X |
|
|
|
|
|
|
3. | Penyusunan |
|
|
|
|
|
| X | X | X |
|
|
|
4. | Laporan |
|
|
|
|
|
|
|
|
| X | X |
|
5. | Pengumpulan Laporan |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
| X |
- Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian pada penelitian ini adalah mengenai stroke pada umumnya, sedangkan objek penelitiannya adalah mengenai terapi-terapi yang digunakan untuk penyembuhan stroke.
- Pendekatan
Pendekatan yang penulis gunakan adalah jenis pendekatan kualitatif. Dalam pendekatan ini, penulis menjabarkan serta mendiskripsikan mengenai stroke, terutama yaitu pada macam-macam terapi penyembuhannya
- Sumber Data
Pada penelitian ini peneliti memperoleh data dari berbagai sumber, diantaranya yaitu :
a. Tempat
Peneliti memperoleh data dari RS. Moewardi, namun untuk lebih memperoleh hasil yang maksimal, peneliti juga mencari data dari beberapa klinik khusus terapi pengobatan stroke yang ada di Surakarta.
b. Peristiwa
Peneliti memperoleh data berdasarkan peristiwa kasus pasien pascastroke yang sedang menjalani terapi untuk pengobatan serta pemulihan fungsi gerak tubuhnya.
c. Informan
Dalam penelitian ini terdapat beberapa informan yang meliputi pasien-pasien penderita stroke yang sedang menjalani terapi pengobatan stroke, serta para terapis yang melakukan terapi stroke terhadap para penderita stroke.
d. Dokumen
Selain sumber data diatas, penulis juga menggunakan berbagai dokumen-dokumen mengenai terapi-terapi pengobatan stroke sebagai sumber data untuk memperkuat landasan teori, antara lain yang berasal dari media cetak maupun media elektronik.
- Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik kepustakaan. Dalam teknik observasi, peneliti terjun langsung dan melakukan observasi pasif yang berupa melakukan pengamatan terhadap para penderita stroke yang menjalani terapi. Peneliti juga melakukan observasi aktif yang berupa melakukan wawancara langsung terhadap para pasien. Untuk menambah sumber data dan memperkuat landasan teori, peneliti juga menggunakan teknik kepustakaan.
- Teknik Uji Validitas Data
Pada penelitian ini dilakukan teknik uji validitas data dengan cara trianggulasi data dimana dalam teknik ini peneliti mencampurkan beberapa sumber data yang didapat dari teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik kepustakaan, sebagai data pendukung dalam melakukan penelitian.