ICE MASSAGE
A.
PENDAHULUAN
Ice massage atau massage dengan es adalah semacam terapi yang
menggunakan es sebagai mediatornya. Ice massage
sangat tepat digunakan pada daerah atau anggota tubuh yang datar. Misalnya
pada puggung, shoulder, group otot quadriceps dan group otot hamstring, karena
keuntungan penggunaan ice massage ialah
pengaruh terapi lebih terlokalisir. Terapi ice massage ini dapat diberikan dalam kurun waktu antara 5-10 menit dalam sekali terapi.
Bentuk pecahan es yang
digunakan dalam terapi ini adalah pecahan es yang berbentuk tumpul. Arah
gerakan dapat berupa sirkuler (memutar), menyilang atau merupakan garis lurus dari
arah distal ke proksimal. Namun hal ini tidak berlaku pada kasus tertentu
seperti pada kasus frozen shoulder.
Awal penerapan terapi
ini (2-3 menit pertama) akan timbul perasaan dingin sampai nyeri seperti nyeri
terbakar. Setelah tiga menit pertama , akan timbul perasaan kaku, tebal, dan
anesthesia relative (tidak merasa nyeri). Lima sampai sepuluh menit kemudian,
akan timbul hyperemia (kemerah-merahan) pada daerah yang bersangkutan.
Apabila tubuh terkena
sesuatu yang sangat dingin (es), maka akan terjadi suatu peristiwa yang disebut
dengan “hunting reaction”, yaitu suatu peristiwa dimana pembuluh darah yang
semula mengalami vasokontriksi akan mengadakan vasodilatasi secara tiba-tiba
dengan interval teratur.
Hal ini sebetulnya
merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk memelihara jaringan yang mendapatkan
rangsang dingin tersebut agar tidak mengalami ischemia berkepanjangan. Dengan
demikian, maka kegagalan mekanisme vasodilatasi pembuluh darah atau tidak
mampunya pembuluh darah mengadaptasi stimulus dingin, hal ini dapat
mengakibatkan timbulnya kerusakan/injury jaringan (infark/gangrene) akibat
pengaruh dingin,di klinik yang dikenal sebagai Frostbite.
Terapi ini memiliki
efek terapeutik dingin diantaranya yaitu:
1.
Mengurangi peradangan sendi
2.
Mengurangi nilai ambang nyeri
3.
Mengurangi nyeri dan spasme otot
4.
Mengurangi kecepatan hantaran rangsangan
saraf
5.
Memudahkan stretching dan penambahan ROM
B.
ALAT DAN BAHAN
YANG DIPERLUKAN
a. 1
buah ember
b. Es
batu
c. Handuk
besar
d. Plastic
lembaran
C.
PELAKSANAAN
Dalam hidroterapi ice
massage, tahap terapinya adalah sebagai berikut:
1.
Pemeriksaan
Terapis
melakukan tanya jawab dengan pasien. Hal-hal yang perlu diketahui dari pasien
antara lain:
a.
Kondisi patologis pasien.
Hal
ini berkaitan dengan tingkat keparahan kondisi patologis pasien ( akut atau
kronis ). Disamping itu juga apakah kondisi patologis pasien indikatif atau
kontra indikatif dengan terapi yang akan diberikan.
b.
Gangguan sensibilitas.
Yang
dimaksud disini adalah sensibilitas terhadap rasa panas-dingin. Untuk
mengetahui keadaan sensibilitas pasien maka perlu dilakukan tes sensibilitas
panas-dingin.Setelah pengenalan sensasi, pengujian sensasi yang sebenarnya
dilakukan. Pasien diminta untuk tidak melihat pengujian pada daerah yang
abnormal. Pasien bisa diminta untuk memejamkan matanya ataupun dengan cara yang
lain, misalnya dengan menghalangi pandangannya.
2.
Pemilihan metode terapi
Metode
terapi ditentukan sesuai hasil pemeriksaan pada pasien. Dalam hal ini adalah
ice massage.
3.
Persiapan alat
Alat
yang digunakan untuk terapi harus tersedia sesuai dengan metode terapi.
4. Persiapan
penderita
Pasien
diberikan pengetahuan / diberi tahu tentang perlakuan-perlakuan apa saja yang
akan diberikan oleh terapis kepada pasien.
5. Teknik
penerapan
Pelaksanaan
terapi terkait dengan pemilihan metode terapi. Teknik pelaksanaan terapi ice massage adalah sebagai berikut :
a. Menyiapkan
ember untuk meletakkan es batu. Sebelumnya, es batu dihancurkan terlebih dahulu
hingga pada bongkahan es batu tersebut ada bagian yang tajam dan tumpul.
b. Sementara
itu asisten terapis mempersiapkan pasien dengan cara memposisikan pasien dalam
keadaan tengkurap dan senyaman mungkin. Pada pedis diberi support.. di bagian
bawah dari area yang akan diterapi dilapisi dengan plastic supaya pada saat
dilakukan terapi, bed tidak basah.
c. Menggosokkan
es pada area yang diterapi dengan beberapa metode. Untuk bongkahan es yang
tumpul dilakukan dengan metode sirkuler ataupun menyilang, sedangkan pada
bongkahan es yang runcing, dilakukan metode garis lurus. Masing-masing
dilakukan dalam waktu selama 5-10 menit dengan perlakuan dari distal ke
proksimal.
d. Setelah
selesai, terapis mengeringkan bagian tubuh pasien yang diterapi.
Bersihkan dan rapikan
perlatan.
D.
KESIMPULAN
Ice massage adalah
teknik hidroterapi dengan menggunakan es batu yang digosokkan pada area yang
diterapi. Dalam terapi ini, terdapat 3 metode yang bisa digunakan yaitu metode
sirkuler, menyilang, dan metode garis lurus yang digoreskan dengan cepat dari
distal ke proximal dengan tujuan untuk menstimulasi otot. Metode ini sangat
baik diberikan untuk pasien dengan peradangan sendi, nyeri, dan spasme otot.
Selain itu terapi ini juga merupakan terapi yang mudah dilakukan oleh semua
orang karena tidak membutuhkan banyak biaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar