Rabu, 15 Februari 2012

ICE MASSAGE


ICE MASSAGE
A.   PENDAHULUAN

Ice massage  atau  massage dengan es adalah semacam terapi yang menggunakan es sebagai mediatornya. Ice massage  sangat tepat digunakan pada daerah atau anggota tubuh yang datar. Misalnya pada puggung, shoulder, group otot quadriceps dan group otot hamstring, karena keuntungan penggunaan ice massage  ialah pengaruh terapi lebih terlokalisir. Terapi ice massage  ini dapat diberikan dalam kurun waktu antara 5-10 menit dalam sekali terapi.

Bentuk pecahan es yang digunakan dalam terapi ini adalah pecahan es yang berbentuk tumpul. Arah gerakan dapat berupa sirkuler (memutar), menyilang atau merupakan garis lurus dari arah distal ke proksimal. Namun hal ini tidak berlaku pada kasus tertentu seperti pada kasus frozen shoulder.

Awal penerapan terapi ini (2-3 menit pertama) akan timbul perasaan dingin sampai nyeri seperti nyeri terbakar. Setelah tiga menit pertama , akan timbul perasaan kaku, tebal, dan anesthesia relative (tidak merasa nyeri). Lima sampai sepuluh menit kemudian, akan timbul hyperemia (kemerah-merahan) pada daerah yang bersangkutan.


Apabila tubuh terkena sesuatu yang sangat dingin (es), maka akan terjadi suatu peristiwa yang disebut dengan “hunting reaction”, yaitu suatu peristiwa dimana pembuluh darah yang semula mengalami vasokontriksi akan mengadakan vasodilatasi secara tiba-tiba dengan interval teratur.

Hal ini sebetulnya merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk memelihara jaringan yang mendapatkan rangsang dingin tersebut agar tidak mengalami ischemia berkepanjangan. Dengan demikian, maka kegagalan mekanisme vasodilatasi pembuluh darah atau tidak mampunya pembuluh darah mengadaptasi stimulus dingin, hal ini dapat mengakibatkan timbulnya kerusakan/injury jaringan (infark/gangrene) akibat pengaruh dingin,di klinik yang dikenal sebagai Frostbite.
Terapi ini memiliki efek terapeutik dingin diantaranya yaitu:
1.      Mengurangi peradangan sendi
2.      Mengurangi nilai ambang nyeri
3.      Mengurangi nyeri dan spasme otot
4.      Mengurangi kecepatan hantaran rangsangan saraf
5.      Memudahkan stretching dan penambahan ROM

B.   ALAT DAN BAHAN YANG DIPERLUKAN

a.       1 buah ember
b.      Es batu
c.       Handuk besar
d.      Plastic lembaran

C.   PELAKSANAAN

Dalam hidroterapi ice massage, tahap terapinya adalah sebagai berikut: 
1.      Pemeriksaan 
Terapis melakukan tanya jawab dengan pasien. Hal-hal yang perlu diketahui dari pasien antara lain:
a.       Kondisi patologis pasien.
Hal ini berkaitan dengan tingkat keparahan kondisi patologis pasien ( akut atau kronis ). Disamping itu juga apakah kondisi patologis pasien indikatif atau kontra indikatif dengan terapi yang akan diberikan.
b.      Gangguan sensibilitas.
Yang dimaksud disini adalah sensibilitas terhadap rasa panas-dingin. Untuk mengetahui keadaan sensibilitas pasien maka perlu dilakukan tes sensibilitas panas-dingin.Setelah pengenalan sensasi, pengujian sensasi yang sebenarnya dilakukan. Pasien diminta untuk tidak melihat pengujian pada daerah yang abnormal. Pasien bisa diminta untuk memejamkan matanya ataupun dengan cara yang lain, misalnya dengan menghalangi pandangannya.

2.      Pemilihan metode terapi
Metode terapi ditentukan sesuai hasil pemeriksaan pada pasien. Dalam hal ini adalah ice massage.

3.      Persiapan alat
Alat yang digunakan untuk terapi harus tersedia sesuai dengan metode terapi.

4.      Persiapan penderita 
Pasien diberikan pengetahuan / diberi tahu tentang perlakuan-perlakuan apa saja yang akan diberikan oleh terapis kepada pasien.

5.      Teknik penerapan
Pelaksanaan terapi terkait dengan pemilihan metode terapi. Teknik pelaksanaan  terapi ice massage adalah sebagai berikut :
a.       Menyiapkan ember untuk meletakkan es batu. Sebelumnya, es batu dihancurkan terlebih dahulu hingga pada bongkahan es batu tersebut ada bagian yang tajam dan tumpul.
b.      Sementara itu asisten terapis mempersiapkan pasien dengan cara memposisikan pasien dalam keadaan tengkurap dan senyaman mungkin. Pada pedis diberi support.. di bagian bawah dari area yang akan diterapi dilapisi dengan plastic supaya pada saat dilakukan terapi, bed tidak basah.
c.       Menggosokkan es pada area yang diterapi dengan beberapa metode. Untuk bongkahan es yang tumpul dilakukan dengan metode sirkuler ataupun menyilang, sedangkan pada bongkahan es yang runcing, dilakukan metode garis lurus. Masing-masing dilakukan dalam waktu selama 5-10 menit dengan perlakuan dari distal ke proksimal.
d.      Setelah selesai, terapis mengeringkan bagian tubuh pasien yang diterapi.           
Bersihkan dan rapikan perlatan.

D.   KESIMPULAN

Ice massage adalah teknik hidroterapi dengan menggunakan es batu yang digosokkan pada area yang diterapi. Dalam terapi ini, terdapat 3 metode yang bisa digunakan yaitu metode sirkuler, menyilang, dan metode garis lurus yang digoreskan dengan cepat dari distal ke proximal dengan tujuan untuk menstimulasi otot. Metode ini sangat baik diberikan untuk pasien dengan peradangan sendi, nyeri, dan spasme otot. Selain itu terapi ini juga merupakan terapi yang mudah dilakukan oleh semua orang karena tidak membutuhkan banyak biaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar