Rabu, 23 November 2011

CARA MASSAGE LBP

REMEDIAL MASSAGE FOR BACK PAIN

A. JUDUL
Remedial massage for Back Pain

B. BACK PAIN
  1. Pengertian
Gangguan psikologis dan akibat dari mobilisasi yang salah dimana menimbulnya rasa pegal, linu, ngilu, atau tidak enak pada daerah punggung.“Sekitar dua per tiga pasien yang mendapatkan terapi pijat memiliki kemajuan dalam beberapa hal dibandingkan dengan kelompok pasien yang mendapatkan perawatan biasa,” ujar Dr Richard A Deyo, ketua peneliti dari Oregon Health and Science Univercity..
MacamBack Pain
diklasifikasikan kedalam 2 kelompok, yaitu kronik dan akut. Back Pain akut akan terjadi dalam waktu kurang dari 12 minggu. Sedangkan Back Pain kronik terjadi dalam waktu 3 bulan



3. Faktor Risiko
Yang termasuk dalam faktor risiko Back Pain adalah umur, jenis kelamin, faktor indeks massa tubuh yang meliputi berat badan, tinggi badan, pekerjaan, dan aktivitas / olahraga.
  1. 4. Sebab 
a. StressPunggung sangat sensitif terhadap ketegangan otot akibat stress sehari-hari. Dalam keadaan lemah dan kaku, otot punggung mengalami (kejang). Kondisi ini menyebabkan aliran darah yang mengangkut oksigen menjadi terhambat, sehingga otot kekurangan oksigen. Akibatnya, penderita mengalami nyeri yang semakin parah jika tidak segera ditangani dokter.
b. Postur Tubuh yang BurukPostur tubuh yang kurang tepat menyebabkan lengkung tulang belakang tidak berada dalam satu garis lurus sehingga mudah cedera dan menimbulkan kelainan premature pada diskus. Discus yang rapuh tidak lagi mampu menjadi bantalan vertebrae. Kelainan akibat postur tubuh yang buruk yaitu tulang belakang terlalu melengkung ke depan atau belakang.
c. Kurang Olahraga80 % kasus nyeri tulang punggung disebabkan karena buruknya kelenturan (tonus) otot atau kurang berolahraga. Otot yang lemah, terutama pada daerah perut, tentu tidak mampu menyokong punggung secara maksimal.
d. Cedera dan Ketegangan OtotGerakan memutar, membungkuk atau mengangkat beban berat yang tidak dilakukan secara benar, akan mengakibatkan ketegangan pada otot atau cedera ligamen (jaringan elastis yang menjaga kestabilan tulang). Hal yang sama juga dapat terjadi akibat gerakan secara mendadak dalam berolahraga, misalnya ketika berganti arah.


C. TUJUAN MASSAGE
1. Relaksasi secara menyeluruh dimana akan menciptakan kebugaran mental setelah tubuh dan pikiran menjadi rileks.
2. Memperbaiki sirkulasi darah.
3. Berkurangnya ketegangan dalam tubuh.
4. Pengeluaran ampas tubuh yang semakin sempurna bila diiringi dengan pengeluaran racun dari tubuh.
5. Perasaan menjadi lebih muda kembali juga akan terasa di sepanjang otot-otot punggung yang sebelumnya tegang.
6. Serabut otot yang sebelumnya kaku dan tegang akan menjadi lentur sehingga peredaran darah akan semakin lancer

D. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
1. Alat• 1 buah bed• 2 buah kain penutup• 1 buah handuk• 1 buah Bantal
2. Bahan• Pelicin (bisa berbentuk lotion, bedak, balsem, dll)

E. PERSIAPAN TEMPAT
1. Memastikan lingkungan dalam kondisi ventilasi cukup, cahaya cukup dan lapang
2. Memastikan suasana ruang terapi sejuk
3. Memastikan kondisi ruang terapi bersih
4. Mengatur tinggi bed setinggi pelvic terapis

F. PERSIAPAN PASIEN
1. Memberitahukan pada pasien hal-hal apa saja yang akan dilakukan
2. Menginstruksikan pada pasien untuk membebaskan area yang akan di terapi
3. Memposisikan pasien dengan aman, relaks dan nyaman yaitu posisi tengkurap
4. Menutup tubuh pasien yang lain kecuali area yang di terapi

G. PERSIAPAN TERAPIS
1. Melepaskan semua perhiasan yang ada di tangan dan jari-jari
2. Memastikan bahwa tangan bersih
3. Memastikan bahwa kuku terapis pendek
4. Menjauhkan sesuatu dari hal-hal yang menggagngu, misalnya mematikan handphone

H. PENATALAKSANAAN
1. Melakukan adaptasi sentuhan di atas kain penutup
2. Melakukan polarity yaitu menggosok-gosokkan pelicin pada kedua telapak tangan agar menimbulkan efek hangat.
3. Melakukan stroking yaitu meratakan pelicin pada tubuh pasien
4. Melakukaneffleurage
5. Melakukan petrisage
6. Melakukan effleurage
7. Melakukan skin rolling
8. Melakukan effleurage
9. Melakukan kneading
10. Melakukan effleurage
11. Melakukan friction
12. Melakukan effleurage
13. Melakukan tapotement Selain itu penting juga untuk melakukan feed back setiap melakukan teknik terutama untuk mengetahui tekanan yang sesuai dengan sensibilitas pasien.

I. EVALUASI
1. Menanyakan pada pasien bagaimana yang dirasakan setelah terapi.
2. Melakukan recording perbedaan kondisi pasien sebelum dan setelah terapi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar